5 Tips Aman Mendaki ke Kawah Ijen
Kawah Ijen adalah salah satu destinasi wisata alam yang menakjubkan di Indonesia. Kawah ini terkenal dengan fenomena api biru yang hanya bisa dilihat di malam hari, danau kawah berwarna hijau toska yang merupakan danau asam terbesar di dunia, serta pemandangan sunrise yang mempesona dari puncak gunung. Kawah Ijen juga menjadi tempat kerja para penambang belerang yang mengangkut beban berat setiap hari dengan risiko tinggi.
Namun, mendaki ke kawah ini juga membutuhkan persiapan dan kewaspadaan. Selain medan yang cukup menantang, kamu juga harus berhati-hati dengan gas belerang yang beracun dan bisa mengganggu pernapasan. Untuk itu, simak 5 tips aman mendaki ke Kawah Ijen berikut ini.
1. Istirahat yang cukup
Waktu yang dibutuhkan untuk mendaki ke Kawah Ijen kurang lebih 2 jam dengan jarak sekitar 3,8 km. Kondisi jalan pendakian kilometer pertama masih landai, tapi kilometer berikutnya mulai curam dan melelahkan. Pastikan kamu beristirahat yang cukup sehari sebelum pergi mendaki agar tubuh tetap fit. Jika kamu ingin melihat api biru, kamu harus mulai mendaki sekitar pukul 01.00 dini hari, jadi atur jadwal tidurmu dengan baik.
2. Hindari minuman beralkohol
Kamu tidak mau tiba-tiba tumbang saat mendaki, kan? Untuk itu hindari konsumsi minuman beralkohol sehari sebelum mendaki. Alkohol hanya akan membuatmu pusing dan ngantuk. Sebaiknya konsumsi kopi atau teh agar mata tetap melek, sehingga kamu tetap fokus saat mendaki. Jangan lupa juga minum air putih yang cukup untuk menjaga hidrasi tubuh.
3. Bawa masker gas atau kain basah
Salah satu tantangan terbesar saat mendaki ke Kawah Ijen adalah gas belerang yang beracun dan bisa mengganggu pernapasan. Gas ini akan semakin pekat saat kamu turun ke dalam kawah untuk melihat api biru atau danau kawah. Untuk itu, bawalah masker gas atau kain basah yang bisa kamu gunakan untuk menutupi hidung dan mulut. Kamu juga bisa menyewa masker gas dari para penambang belerang dengan harga sekitar Rp 50.000.
4. Bawa perlengkapan pendakian
Kamu tidak perlu membawa perlengkapan pendakian yang lengkap seperti tenda atau sleeping bag karena kamu tidak akan bermalam di sana. Namun, ada beberapa perlengkapan penting yang harus kamu bawa, seperti:
- Senter atau headlamp untuk menerangi jalur pendakian di malam hari.
- Jaket tebal atau pakaian hangat untuk menghangatkan tubuh karena suhu di sana bisa mencapai 5 derajat Celcius.
- Sarung tangan untuk melindungi tangan dari dingin dan gesekan batu.
- Sepatu trekking atau sepatu olahraga yang nyaman dan memiliki grip yang baik untuk mencegah terpeleset.
- Makanan ringan dan minuman untuk mengisi energi saat mendaki.
- Kamera atau handphone untuk mengabadikan momen indah di sana.
5. Pakai pemandu berpengalaman
Jika kamu pertama kali mendaki ke Kawah Ijen, sebaiknya pakai pemandu berpengalaman yang bisa membimbingmu selama perjalanan. Pemandu ini akan membantumu memilih jalur pendakian yang tidak terlalu ekstrem, memberitahumu tempat-tempat terbaik untuk melihat api biru atau sunrise, serta memberimu informasi tentang Kawah Ijen dan para penambang belerang. Biaya sewa pemandu cukup murah, sekitar Rp 10.000 per orang.
Itulah 5 tips aman mendaki ke Kawah Ijen yang bisa kamu terapkan. Semoga bermanfaat dan selamat berwisata!